Tuesday, July 10, 2012

konfigurasi ACLS pada Router

Seperti pada postingan sebelum-sebelumnya yang membahas tentang router, kali ini kita juga akan mengkonfigurasikan router, yaitu tentang ACLs ( Access Control Lists) di mana konfigurasi ini berfungsi sebagai Traffic filtering yang meliputi :
1. Menganalisa Sebuah Paket
2. Allow (mengijinkan) atau Block (menahan) paket
3. Based on source IP, destination IP, MAC address, protokol, application type


sebelum mengkonfigurasikan ACLs pada router, saya akan mengingatkan bahwa dalam menghubungkan router pada ACLs ini  menggunakan router EIGRP yang caranya seperti pada
Postingan Kemarin,

selanjutnya konfigurasikan router seperti gambar di bawah ini dengan Soal ACLs :

  • network 172.16.10.0 tidak bisa di akses oleh 172.16.40.0 dan yang lainnya bisa mengakses netwrk 10
  • host 172.16.10.5 tidak bisa mengakses host 172.16.50.7
klick pada gambar untuk memperbesar

       1. Konfigurasi pada Router 1

Router>ena

Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.16.10.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut

Router(config-if)#

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up

Router(config-if)#int fa1/0

Router(config-if)#ip add 172.16.20.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet1/0, changed state to up


Router(config-if)#int ser2/0

Router(config-if)#ip add 172.16.30.1 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to down

Router(config-if)#exit
Router(config)#
       2. Konfigursi pada Router2

Router>ena

Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.16.40.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut

Router(config-if)#

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up

Router(config-if)#int fa1/0

Router(config-if)#ip add 172.16.50.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet1/0, changed state to up


Router(config-if)#

Router(config-if)#int ser3/0
Router(config-if)#ip add 172.16.30.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut

Router(config)#int ser2/0

Router(config-if)#ip add 172.16.60.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#
       3. Konfigurasi Pada Router 3

Router>ena

Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.16.70.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up


Router(config-if)#int fa1/0

Router(config-if)#ip add 172.16.80.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet1/0, changed state to up


Router(config-if)#int ser3/0

Router(config-if)#ip add 172.16.60.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial3/0, changed state to down

Router(config-if)#
       4. Koneksikan Antar Router dengan EIGRP
  • Pada Router1
          Router(config)#router eigrp 10
          Router(config-router)#net 172.16.10.0 0.0.0.255
          Router(config-router)#net 172.16.20.0 0.0.0.255
          Router(config-router)#net 172.16.30.0 0.0.0.255

  • Pada Router2
          Router(config)#router eigrp 10
          Router(config-router)#net 172.16.40.0 0.0.0.255
          Router(config-router)#net 172.16.50.0 0.0.0.255
          Router(config-router)#net 172.16.60.0 0.0.0.255
          Router(config-router)#net 172.16.30.0 0.0.0.255

  • Pada Router3
          Router(config)#router eigrp 10
          Router(config-router)#net 172.16.60.0 0.0.0.255
          Router(config-router)#net 172.16.70.0 0.0.0.255
          Router(config-router)#net 172.16.80.0 0.0.0.255
       5. Konfigurasi ACLs
  • network 172.16.10.0 tidak bisa di akses oleh 172.16.40.0 dan yang lainnya bisa mengakses netwrk 10 (di setting Pada Router 1)
          Router(config)#access-list 3 deny 172.16.40.0 0.0.0.255
          Router(config)#access-list 3 permit any
          Router(config)#int fa0/0
          Router(config)#ip access-group 3 out

  • host 172.16.10.5 tidak bisa mengakses host 172.16.50.7 (di setting Pada Router2)
           Router(config)#access-list 9 deny host 172.16.10.5
           Router(config)#access-list 9 permit any 
           Router(config)#ip access

Wednesday, June 27, 2012

PoSt!ngan tUgas JarkOm..? ^__^?


mengkonfigurasikan Routing Dinamis dengan EIGR
 
Mengingat  banyaknya kelemahan dari routimg dinamis dengan RIP yaitu ;
  1. Karena dalam menentukan route terbaik menggunakan perhitungan lompatan  maka serimg tidak akurat untuk network besar/rumit.
  2. maksimal lompatan router cuma 15 lompatan
  3. Selalu memperbaharui routing informasi terus menerus meskipun tidak ada perubahan network dan itu membutuhkan banyak bandwith
  4. kovergennya lama atau rooting loop
 Dan untuk solusinya yaitu menggunakan Routing EIGRP. yang mempunyai banyak kelebihan yaitu :
  1.  Waktu convergence yang cepat.
  2.  Maksimal lompatan Router sampai 250
  3.  Mendukung VLSM dan subnet-subnet yang discontiguous (tidak bersebelahan/berurutan)
  4.  Partial updates, Tidak seperti RIP yang selalu mengirimkan keseluruhan tabel routing dalam pesan Update, EIGRP menggunakan partial updates atau triggered update yang berarti hanya mengirimkan update jika terjadi perubahan pada network (mis: ada network yang down)
  5.  Mendukung multiple protokol network
  6.  Desain network yang flexible.
  7.  Multicast dan unicast, EIGRP saling berkomunikasi dengan tetangga (neighbor) nya secara multicast dan tidak membroadcastnya.
  8.  Manual summarization, EIGRP dapat melakukan summarization dimana saja.
  9.  Menjamin 100% topologi routing yang bebas looping.
  10.  Mudah dikonfigurasi untuk WAN dan LAN.

contoh cara mengkonfigurasikan Routing Dinamis dengan EIGRP dengan packet tracer, seperti gambar di bawah ini:




Untuk langkah Pertama konfigutrasikan dahulu IP Fast Ethernet dan IP Serial pada Router 0 seperti dibawah ini :

Router#configure terminal
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.16.10.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#int ser2/0
Router(config-if)#ip add 172.16.20.1 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit


Langkah ke Dua konfigutrasikan juga IP Fast Ethernet dan IP Serial pada Router 1 seperti di bawah ini :

Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.16.30.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#int ser3/0
Router(config-if)#ip add 172.16.20.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

Langkah ke Tiga, masuk pada konfigurasi Roter EIGRP, yang pertama pada Router 0 seperti di bawah ini

Router(config)#router eigrp 10
Router(config-router)#network 172.16.10.0 0.0.0.255
Router(config-router)#network 172.16.20.0 0.0.0.255
Router(config-router)#exit

Langkah ke Empat, masuk pada Router 1 untuk konfigurasi Router EIGRP selanjutnya, seperti di bawah ini:

Router(config)#router eigrp 10
Router(config-router)#network 172.16.30.0 0.0.0.255
Router(config-router)#network 172.16.20.0 0.0.0.255
Router(config-router)#exit

* angka "10" pada konfigurasi Router EIGRP adalah  Autonomous System (AS) atau AS number. AS number ini bebas mau menggunakan angka berapa saja, yang penting antara Router 0 dan Ruoter1 sama angkanya.

Langkah ke Lima merubah IP pada PC0 dan PC!:

Pada PC0 :

IP Adreess : 172.16.10.10
Subnet Mask: 255.255.255.0
Default Gateway: 172.16.10.1

 Pada PC1
:
IP Adreess : 172.16.30.30
Subnet Mask: 255.255.255.0
Default Gateway: 172.16.30.1

Langkah ke Enam yaitu test konfigurasi Router EIGRP apakah sudah terkoneksi dengan benar dengan cara di Ping-kan antar PC yang terhubung kalau seperti gambar di bawah ini berarti router sudah terkoneksi dengan benar :

PC0 ke PC1

  
 PC! ke PC0 :





Apabila ada 2 IP  192.168.1.0 dan 192.168.2.0 dan berada Di subnet mask 255.255.255.0 (/24) maka bisa di singkat dengan 192.168.0.0 dengan subnet mask 255.255.252.0 (/22), untuk perhitungan nya :



 selanjutnya langsung ke pengaturan router. seperti gambar di bawah ini dengan packet tracer:


Setting router 1

Router>ena
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.16.3.1 255.255.255.0            
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#exit
Router(config)#int ser2/0
Router(config-if)#ip add 172.16.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#exit
Router(config)#ip route 192.168.0.0 255.255.252.0 ser2/0
Router(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 ser2/0
Router(config)#exit
Setting router 2
Router>ena
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa 0/0
Router(config-if)#ip add 172.16.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config)#int ser 2/0
Router(config-if)#ip add 172.16.2.2 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#exit
Router(config)#int ser3/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.2 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#exit
Router>ena
Router#conf t
Router(config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 ser 2/0
Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 ser3/0
Setting router 3
Router>ena
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#exit
Router(config)#exit
Router#conf t
Router(config)#int ser 2/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config)#exit
Router>ena
Router#conf t
Router(config)#ip route 172.16.0.0 255.255.252.0 ser2/0
Router(config)#exit


Setelah selesai pengaturan router selanjutnya rubahlah IP komputer masing-masing sesuai dengan Gatway pada router yang terhubung:       
Setting ip pada pc

PC 1
Ip add   : 172.16.3.2
SM         : 255.255.255.0
GT          : 172.16.3.1

PC 2
Ip add   : 172.16.1.2
SM         :255.255.255.0
GT          : 172.16.1.1

PC 3
Ip add   : 192.168.2.2
SM         : 255.255.255.0
GT          : 193.168.2.1


mengecek apakah sudah terhubung

1.PC 1 ke PC 2
   

2. PC 1 ke PC 3



 3. PC 2 KE PC 1
 
4. PC 2 ke PC3

5. PC 3 ke PC 1


6. PC 3 ke PC2
 

Tuesday, May 1, 2012

Jarkom 3


1.    Berdasarkan pada kondisi yang ditunjukkan oleh gambar, manakah pernyataan berikut yang benar mengenai aliran trafik jaringan pada switch ini?

b.    PC yang terkoneksi pada port Fa0/2 dapat berkomunikasi dengan PC lainnya yang terkoneksi pada Port Fa0/22 jika kedua PCs berada pada IP network yang sama.

1.    Di jaringan komputer perusahaan besar, mengapa trafik untuk voice biasanya memerlukan VLAN tersendiri?

c.    Hal ini untuk memisahkan antara trafik data dengan trafik voice sehingga trafik data tidak akan mempengaruhi trafik voice.


1.    Perhatikan topologi di bawah ini. Administrator jaringan butuh untuk mengkonfigurasikan default route pada router Border. Manakah perintah konfigurasi yang setidaknya paling tepat (mengacu ke router Border) untuk default route yang akan diperlukan oleh router untuk meneruskan paket?

a.    ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 64.100.59.5

1.    Perhatikan gambar berikut. Seorang teknisi jaringan sedang menyelidiki mengapa H1 dan H2 tidak dapat berkomunikasi. Apa masalah yang dapat ditemukan oleh teknisi tersebut?
c.    Sw1 membutuhkan sebuah IP address yang berada pada subnet yang sama.

1.    Manakah pernyataan yang benar yang menjelaskan mengenai fungsi dari VLAN Management Policy Server (VMPS)?
c.    VMPS melayani backup konfigurasi keanggotaan VLAN secara statis.

1.    Manakah dua jenis peralatan berikut yang akan mencegah pengiriman data secara broadcast ke seluruh jaringan.? (Pilih dua.)
c.    Switch
d.    VLAN

1.    Berdasarkan kondisi di atas, switch – switch saling terkoneksi dengan trunk link dan dikonfigurasikanuntuk VTP. Sebuah VLAN baru ditambahkan ke Switch1. Manakah kejadian berikut yang akan terjadi? (Pilih tiga.)
a. Switch1 tidak akan menambahkan VLAN ke database-nya dan akan meneruskan update ke Switch2.
b. Switch2 akan menambahkan VLAN ke database-nya dan meneruskan update ke Switch3
f. Switch4 tidak akan menerima update.

1.    Apa yang menjadi tujuan VTP ?
c.    Me-rute-kan frame sepanjang jalur terbaik antar switch.

1.    Manakah 3 pernyataan berikut yang benar ketika Router dikonfigurasikan untuk trunking VLAN?
c.    Sutu IP network atau subnetwork untuk tiap subinterface
e.    Sebuah domain manajemen untuk tiap subinterface
f.    Sebuah enkapsulasi protokol trunking yang kompatibel untuk tiap subinterface.

1.    Sebuah router memiliki dua interface serial dan dua interface Fast Ethernet. Router ini harus terkoneksi dengan WAN dan sebuah switch yang mendukung untuk empat VLAN. Bagaimana cara mewujudkan kebutuhan ini secara efisien biaya dan efektif untuk mendukung inter-VLAN routing antar keempat VLAN tersebut?
c.    Mengkoneksikan trunk uplink dari switch ke salah satu interface Fast Ethernet pada Router dan buat subinterface logis untuk tiap VLAN.

1.    Berdasarkan gambar di bawah, seorang administrator jaringan mencatat bahwa perubahan konfigurasi VLAN pada SW2 tidak dapat diteruskan ke SW3. Bertumpu pada output yang ditunjukkan oleh perintah show vtp status adalah seperti nampak pada gambar berikut. Apa kiranya yang menyebabkan masalah?




b.    SW3 dikonfigurasikan pada mode transparent


1.    Berdasarkan pada topologi berikut, apa dua kesimpulan yang dapat diperoleh dari informasi yang ada? (Pilih dua.)

 

d.    Defaut gateway dari kedua host diubah menjadi 192.168.3.250/28 agar dapat berkomunikasi atar kedua host.
e.    Diperlukan router yang terkoneksi ke switch agar kedua host dapat saling berkomunikasi.

1.    Berdasarkan pada gambar berikut, beberapa switch saling terkoneksi dengan trunk dalam VTP management domain yang sama. Tiap switch di beri label sesuai dengan mode VTP-nya. Sebuah VLAN baru ditambahkan ke Switch3. VLAN ini tidak nampak pada switch yang lain. Apa alasanya?
e.    Switch mode transparent tidak meneruskan VTP advertisement.

1.    Berdasarkan kondisi di berikut, switch1 tidak terlibat dalam proses manajemen VTP dengan switch lainnya. Manakah dua alasan yang mungkin untuk kondisi berikut. (Pilih dua).
 a.    Switch2 dalam mode transparent.
e.    Switch1 berada pada domain manajemen yang berbeda.

1.    Manakah dari pernyataan berikut yang benar berkaitan dengan fitur port security pada Switch?

a.    Switch akan menonaktifkan (disable) port yang tidak digunakan.









Thursday, April 5, 2012

configurasi router

Ini adalah contoh konfigurasi router dan manfaat penggunaan router dalam sebuah jaringan juga sedikit skema jaringan sekerhana dengan menggunakan router.
Sekilas Mengenai Router
o   Pengertian Router
Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).
o   Cara Kerja Router
Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router memiliki kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang satu network ataukah berada di network yang berbeda.
Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu network maka router akan menghalangi paket-paket keluar.
o   Manfaat penggunaan Router
1. Membatasi broadcast domain
2. Menghubungkan jaringan di lokasi yang berjauhan (remote location)
3. Mengelompokkan pengguna secara logika berdasarkan aplikasi atau divisi.
4. Menyediakan tingkat keamanan lanjut, misal menggunakan NAT dan ACL
o   Konfigurasi dan Monitoring Router
Terdapat dua metode untuk mengkonfigurasi dan mengamati pekerjaan Router, yaitu :Out-of-band dan In-band.
Manajemen Out-of-band digunakan untuk mengkonfigurasi router ketika koneksi jaringan tidak tersedia. Konfigurasi dengan manejemen out-of-band membutuhkan :
Koneksi langsung ke port console atau port AUX.
Software Terminal emulation client (semisal  Hyper Terminal)
Sementara manajemen In-band digunakan untuk mengamati dan membuat perubahan konfigurasi melalui koneksi jaringan.
Konfigurasi dengan manajemen in-band memerlukan :
Setidaknya sebuah interface jaringan di router yang terkoneksi dan dapat digunakan.
Menggunakan Telnet, SSH, atau HTTP untuk mengakses Cisco
router  :
Basic Router CLI Show Command
Berikut adalah Basic Router CLI Show Command dimana terdapat 4 kategori :
1.        General Use
Ø  Show running-config
Ø   Show startup-config
Ø  Show version
2.        Routing Related
Ø  Show protocols
Ø  Show route
3.        Interface Related
Ø  Show interfaces
Ø  Show interface brief
Ø  Show protocols
4.        Connectivity Related
Ø  Show cdp neighbors
Ø  Show sessions
Ø  Show ssh
Ø  Ping
Ø  Traceroute

1.         General Use

No

Perintah Penuh

Perintah Singkat

Maksut perintah

1

Show running-config

sh ru

Menampilkan konfigurasi yang sedang berjalan di RAM. Termasuk host name, passwords, interface IP addresses, routing protocol yang aktif, DHCP dan konfigurasi NAT. Dapat dijalankan di EXEC mode.

2

Show startup-config

sh st

Menampilkan konfigurasi yang sedang berjalan di NVRAM. Termasuk host name, passwords, interface IP addresses, routing protocol yang aktif, DHCP dan konfigurasi NAT.

3

Show version

sh ver

Menampilkan informasi tentang versi software yang sekarang sedang jalan lengkap dengan informasi hardware dan devicenya.



2.             Routing Related

No

Perintah Penuh

Perintah Singkat

Maksut perintah

1

Show protocols

sh ip pro

Menampilkan status interface IP baik secara global maupun khusus dari protokol yang terkonfigurasi pada saat ini (konfigurasi IP awal).

2

Show route

sh ip ro

Menampilkan Konfigurasi IP yang dilakukan baik secara global maupun secara khusus dari router. Baik berupa configurasi IP pada FastEthernet0/0 maupun pada IP Serial2/0



3.             Interface Related
No

Perintah Penuh

Perintah Singkat

Maksut perintah

1

Show interfaces

sh int

Untuk menampilkan statistic semua interface router mulai dari FastEthernet dan Serial. Untuk menampilkan statistic interface tertentu, menggunakan perintah show interfaces diikuti dengan nomor port/slot interface.

2

Show interface brief

sh ip int br

Menampilkan Konfigurasi pada interface yang terhubung pada router. Baik konfigurasi yang sedang berjalan maupun yang konfigurasi yang tidak berjalan (belum terkonfigurasi). Pada perintah ini kita dibawa untuk mengetahui : Interface, IP-Address, Method, Status, Protocol
3

Show protocols

sh prot

Menampilkan status interface baik secara global maupun khusus dari protokol layer 3 yang terkonfigurasi.



4.             Connectivity Related
No

Perintah Penuh

Perintah Singkat

Maksut perintah

1

Show cdp neighbors

sh cdp ne

Untuk mengetahui Capability Codes, yang meliputi : R (Router), T (Trans Bridge), B (Source Route Bridge), S (Switch), H (Host), I (IGMP), r (Repeater), P (Phone). Selain itu juga digunakan untuk mengetahui
Device ID diantaranya : Local Intrfce, Holdtme, Capability, Platform, Port ID
2

Show sessions

sh ses

Untuk mengetahui koneksi yang sedang berjalan (koneksi yang di buka)

3

Show ssh

sh ss

Untuk melakukan koneksi dengan server SSHv2 dan SSHv1

4

Ping

Pi

Untuk melakukan / melihat koneksi antar jaringan yang sedang berhubungan. Perintah ping harus diikuti address or hostname. Contoh ; ping 192.168.0.2

5

Traceroute

Tra

Untuk mengirimkan secara serempak sebuah urutan paket dengan menambahkan nilai TTL (Time to Live). Ketika sebuah router lanjutan menerima sebuah paket terusan, maka akan mengurangi nilai TTL sebelum meneruskan nya ke router berikutnya. Perintah trace diikuti oleh address or hostname




Berikut adalah skema jaringan menggunakan swicth dan router

 seting pada router 1
--- System Configuration Dialog ---
Continue with configuration dialog? [yes/no]: no
Press RETURN to get started!
Router>ena
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname R0
R1(config)#line console 0
R1(config-line)#password hyoga
R1(config-line)#login
R1(config-line)#line vty 0 4
R1(config-line)#password hyoga
R1(config-line)#login
R1(config-line)#enable password hyoga
R1(config)#enable secret hyoga
R1(config)#enable password hyoga  
R1(config)#service password-encryption
R1(config)#int ser0/0/0
R1(config-if)#ip add 192.168.2.1 255.255.255.0
R1(config-if)#clock rate 64000
R1(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/0, changed state to down
R1(config-if)#exit
R1(config)#int fa0/0
R1(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no shut

R1(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
exit
R1(config)#router rip
R1(config-router)#version 2
R1(config-router)#network 192.168.1.0
R1(config-router)#network 192.168.2.0
R1(config-router)#exit
R1(config)#exit

configurasi pada router 2
--- System Configuration Dialog ---
Continue with configuration dialog? [yes/no]: no
Press RETURN to get started!
Router>ena
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname R2
R2(config)#int fa0/0
R2(config-if)#ip add 192.168.3.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
R2(config-if)#exit
R2(config)#int ser0/0/0
R2(config-if)#ip add 192.168.2.2 255.255.255.0
R2(config-if)#no shut
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/0, changed state to up
R2(config-if)#exit
R2(config)#
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial2/0, changed state to up

R2(config)#router rip
R2(config-router)#version 2
R2(config-router)#network 192.168.2.0
R2(config-router)#network 192.168.3.0
R2(config-router)#exit
R2(config)#exit
Router#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console

setting ip Pc 1
ip : 192.168.1.2
sm : 255.255.255.0
dg : 192.168.1.1

setting ip Pc 2
ip : 192.168.3.2
sm : 255.255.255.0
dg : 192.168.3.1